Membuat model 3D menggunakan teknik Polygon Modelling
Alat
Blender 2.73a
Bahan
(Tanpa Bahan)
Dasar Teori
Ada banyak teknik 3D modeling, diantaranya:
1. Polygon Modelling
2. Sculpting
Polygon Modeling
polygon modeling menggunakan polygon sebagai bentuk dasar untuk pembuatan model 3D. Seperti pada referensi ini. Pada referensi tersebut, kegiatan modeling dimulai dengan memilih primitive. Bisa disebut juga primitive modeling. Primitive modeling biasanya dilanjutkan dengan polygon editing. Dalam blender, biasa disebut dengan Edit Mode atau shortcut-nya tombol TAB.
Sculpting
Sculpting menggunakan pendekatan artist lilin/malam untuk setiap menu yang disediakan oleh softwarenya.
Melakukan rendering untuk menghasilkan output akhir berupa video
Alat
Blender 2.73a
Bahan
Terdapat banyak cara untuk me-render sebuah animasi menggunakan aplikasi blender. Dua cara umum yang sering ditemui adalah
Me-render dalam bentuk video
Me-render dalam bentuk image sequence
Masing-masing cara tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Render Video
Memiliki kelebihan: dapat langsung dinikmati menggunakan video player biasa seperti quicktime player ataupun windows media player
Kekurangan: jika terjadi kesalahan atau crash saat render belum selesai, maka file video yang dihasilkan akan korup. Dan kegiatan render harus dimulai dari awal
Render Image Sequence
Kelebihan: jika terjadi keasalahan atau crash di tengah jalan, maka hasil render yang sudah dilakukan tidak perlu diulang
Kekurangan: masih membutuhkan aplikasi compositor atau video editor atau aplikasi spesifik yang mampu mengubah image sequence menjadi bentuk video. Blender juga bisa berfungsi sebagai video editor.
Hasil Percobaan
1. Membuat screen record berisi playback dari hasil render berupa video.
2. Membuat screen record berisi isi folder yang berisi kumpulan image sequence (hasil render per frame berupa gambar).
3. Convert png ke video
4. Durasi/waktu yang dibutuhkan untuk merender keseluruhan frame (250 frame).
untuk percobaan pertama durasi rendernya 27 menit
untuk percobaan kedua durasi rendernya 28 menit
sedangkan untuk percobaan ketiga durasi rendernya hanya 30 detik
Kesimpulan
Menurut percobaan yang sudah saya lakukan diatas maka dapat diambil kesimpulan, bahwa untuk melakukan render video dan png membutuhkan waktu yangrelatif lebih lama. Sedangkan untuk convert png ke video, render yang dibutuhkan lebih cepat dikarenakan hasil png telah dirender sebelumnya.
360 turn table animation adalah animasi yang biasanya digunakan untuk menampilkan hasil karya 3D, semacam showcase. Animasi ini juga merupakan animasi umum untuk showreel seorang 3D modeller. berikut contoh penggunaan 360 turn table animation untuk showreel 3D modeling. Untuk melakukan praktikum ini diperlukan pengetahuan atas dasar-dasar teori berikut terkait perintah-perintah yang bisa dilakukan oleh blender. Diantaranya adalah perintah-perintah untuk manipulasi objek, meng-custom tampilan blender (view), dan menganimasikan objek menggunakan keyframe.
Manipulasi Objek
Untuk melakukan manipulasi objek, pertama kali yang perlu dilakukan adalah memilih objek untuk dimanipulasi baru kemudian dilanjutkan dengan perintah manipulasinya. berikut adalah daftar perintah yang bisa digunakan
1. Selecting object
untuk menseleksi satu objek dapat dilakukan dengan tombolRight Click.
untuk menseleksi lebih dari satu objek dapat dilakukan dengan menahan tombolshiftkemudianright clickpada semua objek yang ingin diseleksi.
untuk memilih seluruh objek yang tampil di layar dapat dilakukan dengan meletakkan mouse cursor di atas3D Viewkemudian tekan tombolA. Tombol ini berfungsi sebagai toggle, jika belum ada objek yang diseleksi maka akan berfungsi sebagaiselect all. jikaselect allsudah dilakukan, maka tombolAberfungsi sebagaiunselect all.
2. Rotate
setelah objek terseleksi, rotasi dapat diaktifkan dengan menekan tombol R pada saat mouse berada diatas 3D view, kemudian gerakkan mouse ke tengah atau ke luar layar.
3. Scale
setelah objek terseleksi, scale dapat diaktifkan dengan menekan tombol S kemudian gerakkan mouse untuk scale in atau scale out.
4. Translate/move
setelah objek terseleksi, translate/move dapat diaktifkan dengan menekan tombol G kemudian gerakkan mouse untuk memindahkan objek.
Untuk semua kegiatan tersebut (rotate, scale, translate), pergerakannya dapat dibatasi pada sumbu tertentu dengan menekan tombol X atau Y atau Z sesuai sumbu yang diinginkan.
Selain menggunakan tombol keyboard, juga bisa dilakukan menggunakan tombol objek handle di bagian bawah 3D viewport.
setelah tombol tersebut diaktifkan akan muncul tombol lain yang berfungsi untuk melakukan rotate, scale, dan translate
Hasil Praktikum
1. Screen record percobaan 1 dari proses render
2. Hasil save image dari proses render
3. Screen record percobaan 2: 360 Turn table Kesimpulan
Jadi, berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diatas, detil itu sangatlah penting. Dalam hal ini mengacu pada proses seleksi suatu objek. Semakin rata seleksi yang dilakukan maka akan baik juga objek tersebut dan semakin lancar juga objek tersebut akan berputar. Sehingga tidak ada bagian lain yang tertinggal pada waktu objek tersebut berputar.
Tujuan
Melakukan rnder di blender untuk pertama kalinya
Alat
Blender 2.73
Bahan
Mike Pan's BMW
Dasar Teori
Render adalah sebuah kegiatan untuk mengubah 3D view yang telah di atur sebelumnya untuk menjadi gambar atau video. Menu untuk melakukan render terdapat pada "propertis" editor seperti pada gambar berikut ini :
Untuk render single frame (1 frame saja) dapat dilakukan dengan menekan tombol “Render”
Tombol Render
Biasanya, hasil sebuah render tidak langsung berupa file. tapi hanya ditampilkan pada image editor seperti berikut ini
untuk menyimpan hasil tersebut menjadi sebuah file image, bisa menggunakan menu Image->Save as Image
Pilih folder tempat menyimpan kemudian tulis nama file yang diinginkan kemudian klik tombol Save as Image
berikut adalah contoh hasil save as image berupa file PNG
Durasi sebuah render sangat bervariatif, tergantung pada kompleksitas
scene (3D object + setting-nya) dan render setting-nya. ada yang 1
menit selesai, ada pula yang 72 jam baru selesai. bahkan ada software
khusus yang berdiri sendiri khusus untuk rendering, sebagai contoh RenderMan buatan Pixar Studios dan arnold buatan Solid Angle. Ada juga software khusus render bagi mereka yang suka dengan automatic setting contohnya Keyshot.
Blender memiliki render engine bertipe manual. dimana setiap aspek
dari render dapat diatur. salah satu yang bisa diatur adalah dimensi.
untuk dimensi yang umum, blender sudah menyediakan beberapa preset
antara lain,
DVCPRO HD 1080p
DVCPRO HD 720p
HDTV 1080p
HDTV 720p
HDV 1080p
HDV NTSC 1080p
HDV PAL 1080p
TV NTSC 16:9
TV NTSC 4:3
TV PAL 16:9
Kegiatan render biasanya ada dua macam. Yang pertama adalah render
low res untuk keperluan selama pembuatan. Yang kedua adalah render high
res yang merupakan render final hasil akhir untuk disajikan ke client.
Perbedaannya, render low res akan focus ke fast render sehingga tidak
mengganggu proses pembuatan.
Salah satu cara untuk melakukan fast render adalah dengan merender menggunakan 50% resolution seperti berikut
Di percobaan yang saya lakukan di core i7, dengan 50% resolution dapat mempercepat proses render dari 10 menit menjadi 2 menit. Hasil Praktikuml 1. Hasil save image selesai proses rendering
Mengenal navigasi dalam Blander Mahasiswa diharapkan mampu memanipulasi tampilan objek 3D pada software Blander.
Alat Blander minimal versi 2.75
Dasar Teori
Sebelum melakukan produksi menggunakan sebuah software, perlu
diketahui beberapa perintah-perintah dasar to ‘get around inside the
software’. perlu diketahui perintah-perintah dasar sekitar melihat-lihat
objek 3d.
Beberapa perintah yang terkait navigasi
– Orbit
– Pan
– Zoom
– Zoom to object
– Camera Perspective Secara umum, terdapat lebih dari satu cara untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang disebutkan di atas. minimal ada pendekatan keyboard (keyboard shortcut) dan pendekatan
mouse. Pendekatan mouse sendiri dibagi menjadi mouse dengan klik tengah
dan mouse tanpa klik tengah.